Olimpiade Akuntansi UNUSIDA 2025: Kolaborasi Ilmu dan Prestasi Generasi Akuntan Muda

Olimpiade Akuntansi UNUSIDA 2025: Kolaborasi Ilmu dan Prestasi Generasi Akuntan Muda

Sidoarjo, 17 Juli 2025 — Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMA Akuntansi) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) sukses menyelenggarakan Olimpiade Akuntansi UNUSIDA 2025, sebuah ajang kompetisi akademik yang bertujuan untuk menggali potensi generasi muda di bidang akuntansi serta menumbuhkan semangat berprestasi dalam menghadapi tantangan dunia kerja digital. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, yakni pada Senin, Selasa, dan Kamis, tanggal 14, 15, dan 17 Juli 2025, dengan tiga tahapan utama: babak penyisihan, semifinal, dan final. Babak penyisihan dan semifinal diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting, sementara babak final digelar secara luring (offline) di Aula kampus UNUSIDA lantai 5, dalam suasana yang kompetitif, interaktif, dan penuh semangat sportivitas.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNUSIDA, Ibu Ayu Lucy Larassaty, S.E., M.M., yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi mahasiswa dalam menciptakan ruang pengembangan potensi akademik yang sehat dan kompetitif. “Olimpiade ini tidak hanya tentang menang dan kalah, tetapi tentang membentuk karakter, kerja tim, dan berpikir analitis yang dibutuhkan di dunia kerja nyata,” ujarnya. Senada dengan hal tersebut, Kaprodi Akuntansi, Ibu Dian Fahriani, S.E., M.SA., turut mengapresiasi inisiatif HIMA Akuntansi dalam menyelenggarakan ajang ini. “Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi batu loncatan bagi siswa untuk mengenal lebih dalam dunia akuntansi dan menjadikannya sebagai bidang profesional yang menjanjikan di masa depan,” tutur beliau dalam sambutan pembukaannya. Ketua pelaksana kegiatan, Fadhilah Rochmatin, juga menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya terhadap seluruh peserta dan panitia yang telah menyukseskan acara ini. “Melalui Olimpiade ini, kami ingin membuktikan bahwa generasi muda bisa unggul dan bersaing secara sehat dalam bidang akademik, khususnya akuntansi, bahkan sejak di bangku sekolah,” ungkapnya.

Sebagai bentuk penilaian yang objektif dan berkualitas, HIMA Akuntansi menghadirkan dewan juri yang berasal dari kalangan profesional dan akademisi. Salah satunya adalah Prof. Dr. Dian Anita Nuswantara, S.E., M.Si., Ak., CA., perwakilan dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yang turut memberikan pandangan terkait pentingnya kompetisi semacam ini bagi regenerasi akuntan profesional. “Kompetisi seperti ini sangat penting untuk membentuk pola pikir analitis dan integritas sejak dini. Dunia akuntansi membutuhkan talenta muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga beretika dan siap menghadapi tantangan era digital,” jelasnya dalam sesi penilaian.Selain Prof. Dian, turut hadir sebagai juri Achmad Wicaksono, S.Ak., M.Ak., dosen Akuntansi UNUSIDA, yang juga memberikan kontribusi penting dalam proses penilaian final secara langsung di kampus.Secara keseluruhan, Olimpiade Akuntansi UNUSIDA 2025 tidak hanya menjadi ajang adu ketangkasan akademik, tetapi juga menjadi ruang inspiratif yang menghubungkan siswa, pendidik, dan praktisi akuntansi. UNUSIDA melalui HIMA Akuntansi berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi agenda tahunan dalam menjaring dan membentuk generasi akuntan yang unggul, berkarakter, dan siap beradaptasi dalam dunia kerja yang dinamis.

Mahasiswa FE UNUSIDA Raih Juara 2 Nasional dalam Kompetisi Fotografi “Architecture Photography”

Mahasiswa FE UNUSIDA Raih Juara 2 Nasional dalam Kompetisi Fotografi "Architecture Photography"

Sidoarjo, –  Civitas Akademika Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) dengan penuh suka cita mengumumkan prestasi membanggakan yang diraih oleh salah satu mahasiswanya dalam kancah nasional. M. Fathir Firmansyah, mahasiswa Program Studi Manajemen Angkatan 2024, berhasil meraih Juara 2 dalam Kompetisi Fotografi dengan Tema “Architecture Photography” yang diselenggarakan oleh Hima Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur pada tahun 2025. Pencapaian ini menjadi bukti nyata talenta, kreativitas, dan dedikasi mahasiswa UNUSIDA yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga di bidang seni dan minat khusus.

Kompetisi Fotografi “Architecture Photography” yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Informatika (Hima Informatika) UPN “Veteran” Jawa Timur merupakan salah satu ajang bergengsi yang menarik partisipasi dari berbagai fotografer muda berbakat di seluruh Indonesia. Kompetisi ini menantang peserta untuk menangkap keindahan, detail, dan esensi arsitektur melalui lensa kamera, sebuah genre fotografi yang membutuhkan ketajaman mata, pemahaman komposisi, serta kemampuan teknis yang mumpuni. Keberhasilan M. Fathir Firmansyah meraih posisi kedua di tingkat nasional adalah pencapaian luar biasa yang patut diacungi jempol.

  1. Fathir Firmansyah, yang dikenal memiliki minat mendalam dalam fotografi, telah mendedikasikan waktu dan usahanya untuk mengasah kemampuan ini. Sejak lama ia telah aktif mengeksplorasi berbagai teknik dan gaya fotografi, dengan fokus khusus pada fotografi arsitektur yang menuntut ketelitian dan sudut pandang yang unik. Keberhasilannya ini tidak lepas dari latihan mandiri, eksplorasi tanpa henti, serta semangat untuk terus belajar dan berinovasi. Dukungan dari teman-teman dan lingkungan akademik di UNUSIDA turut memberikan motivasi tambahan baginya.

Ketika diwawancarai, M. Fathir Firmansyah mengungkapkan rasa syukurnya dan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung perjalanannya. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas kesempatan ini dan mengucapkan terima kasih kepada keluarga, teman-teman, dan seluruh civitas akademika UNUSIDA, terutama Fakultas Ekonomi, yang selalu memberikan dukungan dan motivasi,” kata Fathir dengan rendah hati. Ia juga berharap bahwa prestasinya dapat menginspirasi rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk tidak takut mengeksplorasi minat dan bakat di luar bidang studi utama. “Semoga ini bisa menjadi dorongan bagi teman-teman untuk berani mencoba hal baru dan berprestasi di bidang yang mereka cintai,” tambahnya.

Fotografi, khususnya fotografi arsitektur, merupakan bidang yang membutuhkan kepekaan artistik, pemahaman teknis, dan ketelitian. Melalui lensa kamera, seorang fotografer arsitektur tidak hanya merekam bangunan, tetapi juga menceritakan kisah di baliknya, menyoroti detail, tekstur, dan interaksi cahaya yang menciptakan estetika tertentu. Keberhasilan Fathir menunjukkan kemampuannya dalam memahami dan menginterpretasikan elemen-elemen ini dengan sangat baik. Ini sejalan dengan upaya UNUSIDA untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya memiliki keahlian profesional, tetapi juga memiliki kepekaan estetika dan kreativitas yang tinggi.

Prestasi M. Fathir Firmansyah ini juga menjadi sorotan penting bagi UNUSIDA untuk terus memperluas dukungan terhadap minat dan bakat non-akademik mahasiswanya. Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, yang memiliki visi holistik dalam pengembangan mahasiswa, percaya bahwa keberhasilan di bidang seni dan kreativitas sama pentingnya dengan keberhasilan akademik dalam membentuk pribadi yang utuh dan berdaya saing. UNUSIDA akan terus berupaya menyediakan fasilitas dan program yang mendukung pengembangan potensi mahasiswa di berbagai bidang, termasuk seni, olahraga, dan kegiatan sosial.

Ke depan, Fakultas Ekonomi UNUSIDA akan terus mendorong mahasiswanya untuk aktif berpartisipasi dalam berbagai kompetisi dan ajang kreatif, baik di tingkat lokal maupun nasional. Inisiatif untuk menyelenggarakan workshop, seminar, atau bahkan kompetisi internal terkait minat dan bakat mahasiswa juga akan dipertimbangkan, guna memfasilitasi dan memupuk potensi yang ada. Prestasi Fathir menjadi inspirasi dan penegasan bahwa UNUSIDA adalah tempat di mana mahasiswa dapat tumbuh dan berkembang tidak hanya sebagai akademisi, tetapi juga sebagai individu yang berdaya guna dengan berbagai talenta.

Selamat dan sukses sekali lagi untuk M. Fathir Firmansyah atas pencapaian luar biasa ini. Semoga semangat kreativitasmu terus membara dan menginspirasi banyak pihak.

Mahasiswi FE UNUSIDA Raih Juara 2 Nasional di Kejuaraan Pencak Silat “Malang Championship 5

Mahasiswi FE UNUSIDA Raih Juara 2 Nasional di Kejuaraan Pencak Silat "Malang Championship 5"

Sidoarjo,– Seluruh Civitas Akademika Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) dengan penuh kebanggaan mengumumkan pencapaian gemilang yang diraih oleh salah satu mahasiswi berprestasi mereka dalam Kejuaraan Pencak Silat “Malang Championship 5” tingkat nasional tahun 2025. Tri Maharani, mahasiswi Program Studi Manajemen Angkatan 2024, berhasil menorehkan prestasi luar biasa dengan meraih Juara 2, sekaligus membawa pulang Piala Kemendikbud RI dan Piala Wali Kota Malang. Keberhasilan ini menjadi hadiah istimewa dan inspirasi bagi seluruh keluarga besar UNUSIDA, khususnya Fakultas Ekonomi.

Kejuaraan Pencak Silat “Malang Championship 5” merupakan ajang kompetisi beladiri yang sangat diakui di Indonesia, menarik partisipasi dari ratusan atlet berbakat dari berbagai perguruan tinggi dan dojo di seluruh penjuru Tanah Air. Kompetisi ini dikenal ketat dan menantang, menguji tidak hanya kemampuan teknis dan fisik para pesilat, tetapi juga ketahanan mental dan strategi bertanding mereka. Keberhasilan Tri Maharani meraih posisi kedua di tingkat nasional adalah testimoni nyata dari dedikasi, kerja keras tanpa henti, dan bakat yang luar biasa dalam seni bela diri pencak silat.

Perjalanan Tri Maharani menuju puncak prestasi ini tidak datang dengan mudah. Sejak memutuskan untuk serius mendalami pencak silat, ia telah menjalani rutinitas latihan yang sangat disiplin dan intensif. Berjam-jam waktu dihabiskan setiap hari untuk mengasah setiap gerakan, memperkuat stamina, dan memahami filosofi di balik setiap jurus. Dukungan penuh dari orang tua, pelatih, serta rekan-rekan seperjuangan di perguruan pencak silatnya, menjadi fondasi kuat yang membantunya melewati setiap tantangan. Selain itu, dukungan moral dan fasilitas dari UNUSIDA juga turut berperan penting dalam memfasilitasi persiapan Tri Maharani menghadapi kejuaraan bergengsi ini.

Saat diwawancarai, Tri Maharani berbagi perasaannya tentang pencapaian ini. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas kesempatan ini dan mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Allah SWT, orang tua, pelatih, teman-teman, dan seluruh civitas akademika UNUSIDA, terutama Fakultas Ekonomi, atas dukungan yang luar biasa. Prestasi ini adalah buah dari kerja keras dan doa banyak pihak,” ujar Tri Maharani dengan wajah berseri-seri. Ia juga berharap bahwa prestasinya dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman mahasiswa lainnya untuk berani mengejar mimpi dan mengembangkan potensi diri di berbagai bidang. “Semoga ini bisa memotivasi teman-teman untuk terus berusaha dan tidak menyerah dalam meraih apa yang mereka inginkan,” tambahnya.

Pencak silat, sebagai warisan budaya asli Indonesia, tidak hanya mengajarkan teknik bela diri, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur seperti disiplin, sportivitas, keberanian, kerendahan hati, dan penghormatan. Keberhasilan Tri Maharani tidak hanya membuktikan kemampuannya sebagai seorang pesilat yang handal, tetapi juga menunjukkan pembentukan karakter yang kuat melalui filosofi pencak silat. Hal ini sangat selaras dengan visi UNUSIDA untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas, karakter yang kuat, dan jiwa kepemimpinan.

Prestasi Tri Maharani ini merupakan momentum penting bagi UNUSIDA untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan reputasi di berbagai bidang. Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, dengan komitmen kuat terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat, yakin bahwa keberhasilan mahasiswinya di kancah nasional akan semakin memperkuat posisi UNUSIDA sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka dan disegani di Jawa Timur dan Indonesia. UNUSIDA akan terus berinvestasi dalam menyediakan lingkungan belajar yang kondusif, didukung oleh infrastruktur yang modern dan tenaga pengajar yang kompeten, untuk memastikan setiap mahasiswa dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Ke depan, Fakultas Ekonomi UNUSIDA berkomitmen untuk terus mendorong mahasiswanya berpartisipasi aktif dalam berbagai ajang kompetisi, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional. Program-program pengembangan minat dan bakat akan terus diperkuat dan diinovasi, memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan dan meraih prestasi. Keberhasilan Tri Maharani menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika untuk terus berdedikasi dan berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara melalui jalur pendidikan dan pembinaan generasi muda yang unggul.

Selamat dan sukses sekali lagi untuk Tri Maharani atas pencapaian luar biasa ini. Semoga semangat dan kegigihanmu terus menginspirasi banyak pihak.

Mahasiswi FE UNUSIDA Raih Juara 3 Nasional di Kejuaraan Pencak Silat “Malang Championship 5

Mahasiswi FE UNUSIDA Raih Juara 3 Nasional di Kejuaraan Pencak Silat "Malang Championship 5

Sidoarjo,  Civitas Akademika Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) dengan bangga mengumumkan prestasi luar biasa yang diraih oleh salah satu mahasiswinya dalam ajang Kejuaraan Pencak Silat “Malang Championship 5” tingkat nasional tahun 2025. Malinda Dwi Hanjiani Setyo, mahasiswi Program Studi Manajemen Angkatan 2024, berhasil meraih Juara 3 dan membawa pulang Piala Kemendikbud RI serta Piala Wali Kota Malang, sebuah pencapaian yang membanggakan bagi seluruh civitas akademika UNUSIDA, khususnya Fakultas Ekonomi.

Kejuaraan Pencak Silat “Malang Championship 5” merupakan salah satu kompetisi beladiri bergengsi di Indonesia yang diikuti oleh ratusan atlet muda berbakat dari berbagai perguruan tinggi dan dojo di seluruh Nusantara. Ajang ini menjadi medan pertarungan yang sengit, menguji kemampuan fisik, mental, dan teknik para pesilat. Keberhasilan Malinda Dwi Hanjiani Setyo meraih posisi ketiga di tingkat nasional adalah bukti nyata dari dedikasi, kerja keras, dan bakat luar biasa yang dimilikinya.

Perjalanan Malinda menuju podium juara tidaklah mudah. Sejak awal berkomitmen pada dunia pencak silat, ia telah menjalani latihan intensif dan disiplin tinggi. Berjam-jam waktu dihabiskan untuk mengasah teknik, memperkuat fisik, dan mempelajari strategi bertanding. Dukungan penuh dari keluarga, pelatih, serta rekan-rekan seperjuangan di perguruan pencak silatnya juga menjadi faktor penting dalam kesuksesannya. Selain itu, dukungan moral dan fasilitas dari UNUSIDA turut berkontribusi dalam memfasilitasi persiapan Malinda menghadapi kejuaraan ini.

Ketika diwawancarai, Malinda Dwi Hanjiani Setyo mengungkapkan rasa syukurnya dan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukungnya. “Saya sangat bersyukur atas kesempatan ini dan sangat berterima kasih kepada Allah SWT, orang tua, pelatih, teman-teman, dan seluruh civitas akademika UNUSIDA, terutama Fakultas Ekonomi, atas dukungan tiada henti. Prestasi ini adalah hasil kerja keras bersama,” kata Malinda dengan senyum bangga. Ia juga berharap bahwa pencapaiannya dapat menjadi inspirasi bagi rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan berprestasi di bidang yang diminati. “Semoga ini bisa memotivasi teman-teman untuk tidak takut bermimpi besar dan berani meraihnya,” tambahnya.

Pencak silat, sebagai seni bela diri tradisional Indonesia, memiliki nilai-nilai luhur yang sangat relevan dengan pembentukan karakter. Disiplin, sportivitas, keberanian, dan rasa hormat adalah beberapa nilai yang diajarkan dalam setiap gerakan pencak silat. Keberhasilan Malinda tidak hanya membuktikan kemampuannya sebagai pesilat, tetapi juga mencerminkan karakter kuat yang terbentuk melalui latihan pencak silat. Hal ini sejalan dengan visi UNUSIDA untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang baik dan jiwa kepemimpinan.

Prestasi Malinda Dwi Hanjiani Setyo ini juga menjadi momentum penting bagi UNUSIDA untuk terus meningkatkan kualitas dan reputasi di berbagai bidang. Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, yang memiliki komitmen kuat dalam pengembangan pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat, percaya bahwa keberhasilan mahasiswanya di kancah nasional akan semakin memperkuat posisi UNUSIDA sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Jawa Timur dan Indonesia. UNUSIDA terus berupaya menyediakan lingkungan akademik yang kondusif, didukung oleh fasilitas memadai dan tenaga pengajar berkualitas, untuk memastikan setiap mahasiswa dapat mengembangkan potensi terbaiknya.

Ke depan, Fakultas Ekonomi UNUSIDA akan terus mendorong mahasiswanya untuk aktif berpartisipasi dalam berbagai kompetisi, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional. Program-program pembinaan minat dan bakat akan semakin diperkuat, memastikan bahwa mahasiswa memiliki platform yang tepat untuk mengasah kemampuan mereka. Prestasi Malinda menjadi penyemangat bagi seluruh civitas akademika untuk terus berinovasi dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara melalui jalur pendidikan dan pembinaan generasi muda.

Selamat dan sukses sekali lagi untuk Malinda Dwi Hanjiani Setyo atas pencapaian luar biasa ini. Semoga semangat juangnya terus menyala dan menginspirasi banyak pihak.

Mahasiswa Program Studi Akuntansi UNUSIDA Raih Juara I Lomba Poster Funtaxtice 2025, Buktikan Peran Generasi Muda dalam Literasi Pajak

Mahasiswa Program Studi Akuntansi UNUSIDA Raih Juara I Lomba Poster Funtaxtice 2025, Buktikan Peran Generasi Muda dalam Literasi Pajak

SIDOARJO – Dua mahasiswa berprestasi dari Program Studi (Prodi) Akuntansi, Chusnul Khotimah dan Reni Sagita, berhasil mengukir prestasi gemilang dengan meraih Juara I dalam Lomba Poster tingkat perguruan tinggi pada ajang Funtaxtice 2025. Kompetisi bergengsi ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur II. Kemenangan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi institusi, tetapi juga menegaskan peran penting generasi muda dalam meningkatkan kesadaran dan literasi pajak di Indonesia (17-07-2025).

Funtaxtice 2025 merupakan acara tahunan yang digagas oleh DJP Jatim II untuk menjaring talenta-talenta muda dari berbagai perguruan tinggi. Melalui tema “Pajak Kuat Indonesia Maju,” kompetisi ini menantang para peserta untuk menuangkan ide-ide inovatif mereka tentang pentingnya pajak dalam pembangunan nasional. Lomba poster menjadi salah satu kategori favorit yang menarik banyak partisipasi, menguji kreativitas dan kemampuan peserta dalam mengemas pesan yang kompleks menjadi visual yang mudah dipahami. Tim juri, yang terdiri dari perwakilan DJP dan praktisi kreatif, menilai karya peserta berdasarkan orisinalitas ide, relevansi pesan, estetika visual, dan kekuatan penyampaian.

Poster karya Chusnul dan Reni, yang berjudul “Pahlawan Di Era Modern Dengan Bayar Pajak Untuk Indonesia Emas ,” sukses mencuri perhatian juri. Poster tersebut menampilkan visual yang bersih dan modern dengan infografis yang memaparkan secara ringkas bagaimana pajak yang dibayarkan masyarakat kembali dalam bentuk fasilitas publik, seperti jalan, sekolah, rumah sakit, hingga subsidi. Mereka menggunakan perumpamaan

* Pahlawan modern = Warga negara yang taat membayar pajak.

* Perjuangan pahlawan = Membayar pajak untuk membangun negara.

* Keuntungan pajak = Ekonomi yang stabil, masyarakat makin sejahtera, anggaran negara terjaga, dan fasilitas publik membaik.

Pesan yang kuat ini dikemas dalam desain yang minimalis namun berkesan, jauh dari kesan rumit atau membosankan yang sering kali melekat pada isu pajak.

“Kami ingin mengubah persepsi bahwa pajak itu hanya sekadar kewajiban yang berat,” ujar Chusnul Khotimah. “Melalui poster ini, kami mencoba menunjukkan sisi lain dari pajak, yaitu sebagai bentuk partisipasi aktif kita sebagai warga negara untuk membangun masa depan bersama. Konsepnya sederhana: setiap kontribusi kecil dari kita bisa menjadi bagian dari sesuatu yang besar dan bermanfaat untuk banyak orang. Kemenangan ini sangat tidak terduga, tetapi ini membuktikan bahwa edukasi pajak bisa disampaikan dengan cara yang kreatif dan menyenangkan.”

Senada dengan Chusnul, Reni Sagita juga mengungkapkan rasa syukurnya. “Kami benar-benar fokus pada bagaimana membuat pesan tentang pajak ini menjadi relevan, terutama untuk kalangan anak muda seperti kami. Kami memilih elemen visual yang populer dan tidak kaku. Ide-idenya kami olah agar mudah dicerna, bahkan oleh orang yang tidak memiliki latar belakang akuntansi sekali pun. Kami yakin, dengan komunikasi yang tepat, kesadaran pajak akan tumbuh dengan sendirinya,” kata Reni. Ia menambahkan bahwa proses riset dan kolaborasi tim menjadi kunci utama keberhasilan mereka. “Kami banyak berdiskusi dan melakukan riset kecil tentang apa saja yang didanai oleh pajak. Hal ini membuat poster kami tidak hanya estetis, tetapi juga didukung oleh data yang akurat.”

Prestasi ini menjadi bukti nyata komitmen Program Studi Akuntansi UNUSIDA untuk tidak hanya mencetak lulusan yang unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan kreativitas. Mahasiswa didorong untuk aktif berpartisipasi dalam berbagai kompetisi, terutama yang berkaitan dengan isu-isu terkini seperti literasi finansial dan pajak. Kemenangan ini juga mengukuhkan reputasi Prodi Akuntansi sebagai salah satu prodi terdepan yang berhasil memadukan teori akuntansi dengan praktik lapangan serta kemampuan komunikasi yang efektif.

Kemenangan Chusnul dan Reni adalah pencapaian yang membanggakan, sekaligus menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berprestasi di kancah nasional. Peran mereka sebagai agen perubahan dalam menyosialisasikan pentingnya pajak diharapkan dapat terus berlanjut, tidak hanya melalui karya, tetapi juga melalui aksi nyata. DJP Jawa Timur II sendiri mengapresiasi tinggi karya-karya kreatif seperti ini, karena dinilai sangat efektif dalam menjangkau audiens yang lebih luas, terutama generasi Z dan milenial.

Tim Prodi Manajemen UNUSIDA Raih Pendanaan P2MW 2025 mengusung judul Inovasi Rumah Kucing Ras Bebas Bau dan Ramah Keluarga

Tim Prodi Manajemen UNUSIDA Raih Pendanaan P2MW 2025 mengusung judul Inovasi Rumah Kucing Ras Bebas Bau dan Ramah Keluarga

SIDOARJO – Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) kembali mencetak prestasi membanggakan. Tim mahasiswa yang digawangi oleh Ahmad Bakhrul Ulum bersama dua rekannya, Anas Khatori dan M. Ishaqul Hisyam, berhasil meraih pendanaan bergengsi dari Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2025 yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, Dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendiktisaintek)

Mereka mengusung inovasi bertajuk “Ahmad Cathouse”, sebuah solusi peternakan kucing ras (breeding) yang mengedepankan sanitasi, kenyamanan, dan kualitas ras unggulan. Usaha ini tidak hanya berorientasi bisnis, tetapi juga menjawab kebutuhan para pecinta kucing akan tempat pengembangbiakan hewan peliharaan yang higienis, bebas bau, serta ideal untuk lingkungan keluarga.

Ahmad Cathouse lahir dari keprihatinan terhadap praktik breeding kucing yang selama ini dinilai kurang memperhatikan aspek kebersihan dan kenyamanan lingkungan. Di bawah bimbingan Jeziano Rizkita Boyas, S.E., M.M., ketiganya merancang konsep rumah kucing yang menggunakan sistem filtrasi udara, desain modular kedap bau, serta pendekatan edukatif kepada calon pembeli kucing ras.

“Banyak peternak kucing rumahan tidak memperhatikan aspek sanitasi dan kualitas kandang. Dengan ini maka berdampak pada kesehatan kucing dan kenyamanan lingkungan rumah,” jelas Ahmad Bakhrul Ulum selaku ketua tim. “Ahmad Cathouse hadir membawa standar baru: rumah kucing yang higienis, tidak berbau, dan nyaman untuk ditaruh di area rumah tangga.”

Unit usaha ini menargetkan pasar keluarga muda urban yang menyukai hewan peliharaan, terutama kucing ras seperti Persia, Scottish Fold, dan Maine Coon. Selain menyediakan kucing berkualitas dari indukan tersertifikasi, Ahmad Cathouse juga menawarkan layanan konsultasi dan edukasi pasca adopsi.

Dosen pembimbing, Jeziano Rizkita Boyas, S.E., M.M., menyampaikan apresiasi tinggi terhadap capaian mahasiswa bimbingannya ini. Ia menilai usaha ini tak hanya layak secara bisnis, tetapi juga menjawab tren urban society yang makin sadar akan pentingnya animal welfare.

“Tim Ahmad Cathouse menunjukkan kombinasi ideal antara empati terhadap hewan, riset pasar yang kuat, dan keberanian mengambil langkah nyata. Berikut wujud nyata dari semangat merdeka belajar dan kolaborasi kampus dengan dunia usaha,” ujar Jeziano.

Ahmad Bakhrul Ulum mengakui bahwa program P2MW menjadi batu loncatan penting dalam pengembangan usaha mereka. “Dengan pendanaan ini, kami akan menyempurnakan desain kandang berbasis teknologi sirkulasi udara, serta memperluas kanal pemasaran digital. Dukungan dari kampus dan pemerintah jadi motivasi besar kami untuk tumbuh lebih cepat,” tambahnya.

Rekan satu timnya, Anas Khatori, juga menyoroti pentingnya edukasi kepada konsumen. “Banyak yang membeli kucing tanpa tahu cara merawat. Kami ingin memutus siklus itu dengan mendampingi pembeli hingga siap menjadi pet parent yang bertanggung jawab,” kata Anas.

Sementara itu, M. Ishaqul Hisyam, yang menangani aspek manajemen keuangan, menyebut bahwa model bisnis mereka mengedepankan keberlanjutan. “Kami menerapkan sistem reinvestasi dari hasil penjualan untuk memperluas shelter dan kualitas layanan,” ujarnya.

Melalui Ahmad Cathouse, tim berharap dapat menciptakan dampak positif baik secara ekonomi, sosial maupun lingkungan. Dari sisi ekonomi, mereka menargetkan penjualan 10–15 ekor kucing ras per bulan, serta membuka lapangan kerja untuk tenaga pengasuh kucing dan pet groomer. Secara sosial, Ahmad Cathouse menjadi pusat edukasi pengasuhan kucing berbasis kesejahteraan hewan. Lingkungan pun diuntungkan lewat teknologi anti-bau yang mengurangi pencemaran udara rumah tangga. (KKH)

Seminar Nasional Metanoia Digitalis: “Inovasi dan Strategi Bisnis di Era Digital” Sukses Digelar

Seminar Nasional Metanoia Digitalis: "Inovasi dan Strategi Bisnis di Era Digital" Sukses Digelar

Sidoarjo, [24 Juni 2025] Sebuah seminar nasional bertajuk "Metanoia Digitalis: Inovasi dan Strategi Bisnis di Era Digital" sukses diselenggarakan pada hari Senin, 24 Juni 2025. Acara ini berlangsung secara daring melalui platform Zoom Meeting dan Offline di laksanakan di Hall Lantai 5 Kampus 2 Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, dimulai pukul 07.30 WIB hingga 12.00 WIB. Seminar ini menghadirkan jajaran narasumber kompeten dari berbagai latar belakang, membahas strategi dan inovasi terkini dalam menghadapi tantangan bisnis di era digital. Direktur PT. SIAP, Bapak Andri Halim Gunawan, bertindak sebagai Keynote Speaker, memberikan pandangan mendalam mengenai arah transformasi digital dalam dunia bisnis. Sesi diskusi panel diperkaya dengan kehadiran para pembicara ahli. Pembicara 1, Dr. Ahmad Dzul Fikri Budi Kusworo, S.E., M.M., dari Dosen Politeknik NSC Surabaya, membagikan wawasan mengenai aspek teknis dan implementasi inovasi digital. Kemudian, Pembicara 2, Dr. Agus Andi Subroto, STP., M.M., yang merupakan Dosen Manajemen ITB Yadika Pasuruan dan Ketua DPD AFEBSI JATIM, mengulas strategi manajemen bisnis di tengah gelombang digitalisasi. Terakhir, Pembicara 3, Dr. Abdullah Zailani, S.E., S.Ag., M.Pd., M.Si., selaku Ketua DPD AFEBSI Jawa Tengah dan Dosen FEB-UTP Surakarta, memberikan perspektif dari sisi akademis dan praktis terkait pengembangan bisnis di era digital. Seminar Nasional Metanoia Digitalis ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif serta menginspirasi para pelaku bisnis, akademisi, dan masyarakat umum untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan lanskap bisnis di era digital yang semakin dinamis.

Pemberitahuan Edaran Syarat Yudisium

Pemberitahuan Edaran Syarat Yudisium

 

 

NB :Formulir yudisium dilampiri pas foto 3×4 hitam putih dan tanda tangan Kaprodi terbaru.